KESEMPATAN KEDUA

Baca: BILANGAN 6:1-12

“Tetapi apabila seseorang mati di dekatnya dengan sangat tiba-tiba, sehingga ia menajiskan rambut kenazirannya, maka haruslah ia mencukur rambutnya pada hari pentahirannya, yaitu pada hari yang ketujuh haruslah ia mencukurnya.” (Bilangan 6:9)


Bacaan Alkitab Setahun: 
Keluaran 38-39



Seorang suami kedapatan berselingkuh dengan wanita lain. Sang istri pun marah dan merencanakan ingin beperkara dengan wanita selingkuhan suaminya. Tetapi hamba Tuhan menasihati pasangan ini dan mengajak mereka bertobat serta memperbarui komitmen pernikahannya. Puji Tuhan, hubungan pernikahan mereka sampai sekarang sangatlah harmonis dan menginspirasi.

Setiap manusia, termasuk nazir Allah, tidak lepas dari kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak. Dalam perikop ini, dijelaskan tentang perintah pengudusan diri bagi seorang nazir Allah (ay. 2-8). Khususnya bagi yang pernah mengucapkan nazar/sumpah khusus di hadapan Tuhan. Mereka benar-benar ditetapkan untuk tidak mencari kesenangan sendiri. Pada waktu itu, rambut mereka yang panjang menjadi tanda lahiriah dan dedikasi kepada-Nya. Menariknya, jika tiba-tiba hidup mereka menjadi najis, ada kesempatan kedua yang diberikan Tuhan: mereka haruslah mencukur rambutnya itu, mempersembahkan korban dan memperbarui komitmennya lagi dengan Allah (ay. 9-12).

Standar kekudusan Allah memang sangat tinggi. Meski demikian, Dia adalah pribadi yang murah hati dan penuh kasih karunia. Dia memberi kesempatan kedua bagi orang-orang yang tidak sengaja najis, atau bahkan keadaannya sangat berdosa seperti sebelum kita mengenal penebusan melalui pengorbanan Yesus Kristus. Firman-Nya (1Yoh. 1:8-9) mengajarkan kepada kita agar kita secepatnya menyadari, mengakui dosa dan berbalik kepada-Nya, agar Dia mengampuni dosa kita dan menguduskan kembali hidup kita.

—YDS/www.renunganharian.net


KESEMPATAN KEDUA ITU BUKAN UNTUK BERSANTAI DAN HIDUP BERKUBANG DOSA,
MELAINKAN UNTUK BERTOBAT SUNGGUH-SUNGGUH